Senin, 01 Februari 2016

Manusia sempurna bagian 1

MANUSIA SEMPURNA
   ((Dialah manusia yang sempurna luar dalamnya # Dzat pencipta manusia memilih dia sebagai kekasihNya,
Tak ada keindahan setara dengannya # layaknya permata yang keindahannya tak dapat dibagi,
Tinggalkanlah apa yang telah diucapkan Orang Nashrani terhadap Nabi mereka, # Pujilah dengan beragam pujian tanpa melampaui batas,
Nisbatkan keanggunan lahiriyahnya dengan apa saja yang kau kehendaki, # nisbatkanlah ia dengan keagungan derajatnya,
Tapi…
Batas ilmu manusia hanya dapat membuktikan bahwa Ia manusia, # dan Ia sebaik-baiknya seluruh mahluk secara mutlak,))
***
Demikianlah al-Bushiry  bersenandung dalam burdahnya, sebagai  bara’atul istihlal  - bagian pembukaan kalimat yang serasi dengan isi tulisan-, lantas kenapa harus manusia yang sempurna sebagai topik tulisan  ini? Sebelum dijawab, marilah kita pikirkan dalam hati kita yang paling dalam, adakah mahluk yang sepadan dengan kesempurnaannya?, sebelum hati kita bergejolak adakah mahluk yang paling pantas kita cintai, yang paling kita rindukan, dan paling kita agungkan didunia ini?
Dialah Nabi Muhammad –semoga keutamaan salawat serta salam tetap tercurahkan kepadanya- manusia sempurna, bahkan mahluk yang paling sempurna lahir dan batin ; sempurna kesucian nasabnya dari kekejian jahiliyyah, sempurna bentuk tubuhnya, sempurna dalam menjaga perawatan fisiknya, sempurna hatinya, sempurna akalnya, sempurna dalam menjalin hubungan social, sempurna ilmunya, sempurna kefasihan lidahnya, sempurna pengetahuan dunianya, sempurna kebijakannya, dan sempurna keterjagaannya dari gangguan syetan, dari sifat kekurangan, dan syubhat. Jika disebutkan sifat-sifat  tersebut secara terperinci, maka lisan orang yang fasihpun tidak akan mampu menjelaskan satu-persatu kesempurnaanya.
Betapa tidak sempurna nasabnya, mulai dari Nabiyullah Adam –alaihi assalam- hingga kedua orang tuanya, tidak ada satupun dari nenek moyangnya terjerumus dari lubang zina. Alangkah indahnya untaian syair yang dikatakan oleh al-Muhaddits Syamsuddin bin Syarafuddin al-Dimisyqi :
أباءه الأمجاد صونا لاسمه
حَفِــــــــظَ الِإلــــــــه كــــــــــــــــــــــــرامة لمــحمد
من آدم وإلى أبيه وأمـــــــــــــــــــــه
تركوا السفاح فلم يصبهم عاره
“Tuhan menjaga ayah dan kakek-kakek beliau, sebagai kemuliaan bagi Muhammad, untuk menjaga namanya, Mereka meninggalkan kekejian zina tanpa ada kecacatan mereka, mulai dari Adam hingga ayah dan ibunya”.
Lihatlah silsilah nasab beliau yang mulia, bukti otentik kesempurnaan beliau dalam garis keturunan, tak ada satupun celah untuk menutupi kesempurnaan nasabnya :
مَنَافٌ قُصَيٌّ مَعْ كِلاَبٍ وَمُرَّةِ
مُحَمَّدٌ عَبْدُ اللهِ شَيْبَةُ هَاشِمٌ
وَنَضْرٌ كِناَنَةٌ وَهْوَ ابْنُ خُزَيْمَةِ
وَكَعْبٌ لُؤَيٌّ غَالِبٌ فِهْرُ مَالِكٌ
نِزاَرُ مَعَدٌ ثُمَّ عَدْناَنُ صَحَّتْ
وَمُدْرِكَةٌ إِلْياَسُ مَعْ مُضَرٍ تَلاَ
“Muhammad r, bin Abdullah, bin Abdul muthallib, bin Hasyim, bin Abdu Manaf, bin Qushoyyi, bin Kilab, bin Murrah, bin Ka’bun, bin Luayyi, bin Ghalib, bin Fihru, bin Malik, bin Nadzar, bin Kinanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah, bin Ilyas, bin Mudhar, bin Nizar, bin Ma’ad, bin Adnan”
Diriwayatkan dari Ibnu Umart, Rasulullah r bersabda :
 إن الله اختار خلقه فاختار منهم بنى آدم، ثم اختار بنى آدم فاختار منهم العرب، ثم اختارنى من العرب، فلم أزل خيارا من خيار، ألا من أحب العرب فبحبى أحبهم، ومن أبغض العرب فببغضى أبغضهم
“Sesungguhnya Allah memilih keturunan Adam diantara mahluknya, lalu memilih  bangsa Arab dari keturunan Adam, lalu memilihku dari bangsa Arab, hingga Akulah sebagai orang yang terpilih, ingatlah! Siapa saja yang mencintai Arab, dengan sebab mencintai mereka, Aku mencintainya, dan siapa saja yang membenci Arab, dengan sebab membenci mereka, Aku membencinya”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar