MANUSIA SEMPURNA
((Dialah manusia yang sempurna luar dalamnya # Dzat pencipta manusia
memilih dia sebagai kekasihNya,
Tak ada keindahan setara
dengannya # layaknya permata yang keindahannya tak dapat dibagi,
Tinggalkanlah apa yang telah
diucapkan Orang Nashrani terhadap Nabi mereka, # Pujilah dengan beragam pujian
tanpa melampaui batas,
Nisbatkan keanggunan
lahiriyahnya dengan apa saja yang kau kehendaki, # nisbatkanlah ia dengan
keagungan derajatnya,
…
Tapi…
Batas ilmu manusia hanya dapat
membuktikan bahwa Ia manusia, # dan Ia sebaik-baiknya seluruh mahluk secara
mutlak,))
***
Demikianlah al-Bushiry bersenandung dalam burdahnya, sebagai bara’atul istihlal - bagian pembukaan kalimat yang serasi dengan
isi tulisan-, lantas kenapa harus manusia yang sempurna sebagai topik
tulisan ini? Sebelum dijawab, marilah
kita pikirkan dalam hati kita yang paling dalam, adakah mahluk yang sepadan
dengan kesempurnaannya?, sebelum hati kita bergejolak adakah mahluk yang paling
pantas kita cintai, yang paling kita rindukan, dan paling kita agungkan didunia
ini?
Dialah Nabi Muhammad –semoga
keutamaan salawat serta salam tetap tercurahkan kepadanya- manusia sempurna,
bahkan mahluk yang paling sempurna lahir dan batin ; sempurna kesucian nasabnya
dari kekejian jahiliyyah, sempurna bentuk tubuhnya, sempurna dalam menjaga
perawatan fisiknya, sempurna hatinya, sempurna akalnya, sempurna dalam menjalin
hubungan social, sempurna ilmunya, sempurna kefasihan lidahnya, sempurna
pengetahuan dunianya, sempurna kebijakannya, dan sempurna keterjagaannya dari
gangguan syetan, dari sifat kekurangan, dan syubhat. Jika disebutkan
sifat-sifat tersebut secara terperinci,
maka lisan orang yang fasihpun tidak akan mampu menjelaskan satu-persatu
kesempurnaanya.
Betapa tidak sempurna nasabnya,
mulai dari Nabiyullah Adam –alaihi assalam- hingga kedua orang tuanya, tidak
ada satupun dari nenek moyangnya terjerumus dari lubang zina. Alangkah indahnya
untaian syair yang dikatakan oleh al-Muhaddits Syamsuddin bin Syarafuddin al-Dimisyqi
:
أباءه الأمجاد صونا لاسمه
|
حَفِــــــــظَ الِإلــــــــه
كــــــــــــــــــــــــرامة لمــحمد
|
من آدم وإلى أبيه وأمـــــــــــــــــــــه
|
تركوا السفاح فلم يصبهم عاره
|
“Tuhan menjaga ayah dan
kakek-kakek beliau, sebagai kemuliaan bagi Muhammad, untuk menjaga namanya,
Mereka meninggalkan kekejian zina tanpa ada kecacatan mereka, mulai dari Adam
hingga ayah dan ibunya”.
Lihatlah silsilah nasab beliau
yang mulia, bukti otentik kesempurnaan beliau dalam garis keturunan, tak ada
satupun celah untuk menutupi kesempurnaan nasabnya :
مَنَافٌ قُصَيٌّ مَعْ كِلاَبٍ وَمُرَّةِ
|
مُحَمَّدٌ عَبْدُ اللهِ
شَيْبَةُ هَاشِمٌ
|
وَنَضْرٌ كِناَنَةٌ وَهْوَ ابْنُ خُزَيْمَةِ
|
وَكَعْبٌ لُؤَيٌّ غَالِبٌ
فِهْرُ مَالِكٌ
|
نِزاَرُ مَعَدٌ ثُمَّ عَدْناَنُ صَحَّتْ
|
وَمُدْرِكَةٌ إِلْياَسُ
مَعْ مُضَرٍ تَلاَ
|
“Muhammad r, bin Abdullah, bin
Abdul muthallib, bin Hasyim, bin Abdu Manaf, bin Qushoyyi, bin Kilab, bin
Murrah, bin Ka’bun, bin Luayyi, bin Ghalib, bin Fihru, bin Malik, bin Nadzar,
bin Kinanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah, bin Ilyas, bin Mudhar, bin Nizar, bin
Ma’ad, bin Adnan”
Diriwayatkan dari Ibnu Umart,
Rasulullah r
bersabda :
إن الله اختار خلقه فاختار منهم
بنى آدم، ثم اختار بنى آدم فاختار منهم العرب، ثم اختارنى من العرب، فلم أزل خيارا
من خيار، ألا من أحب العرب فبحبى أحبهم، ومن أبغض العرب فببغضى أبغضهم
“Sesungguhnya Allah memilih keturunan
Adam diantara mahluknya, lalu memilih
bangsa Arab dari keturunan Adam, lalu memilihku dari bangsa Arab, hingga
Akulah sebagai orang yang terpilih, ingatlah! Siapa saja yang mencintai Arab,
dengan sebab mencintai mereka, Aku mencintainya, dan siapa saja yang membenci
Arab, dengan sebab membenci mereka, Aku membencinya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar