Rabu, 03 Februari 2016

Manusia Sempurna bagian 2

Manusia Sempurna bagian 2
Kemuliaan Nabi dari nama-namanya:
Betapa tidak mulianya? Dalam kaidah al-aghlabiyyah ” kastrotul al-asma’  tadullu ala syarafil  musamma” ( Banyak nama menunjukkan kemuliaan dan keagungan orang yang punya nama)
Al-Imam al-Hafidz Abu Bakar al-Araby  dalam Kitabnya Aridhat al-akhwadzi syarah at-Tirmidzi, mengatakan,”Sebagian Ulama shufi mengatakan,” Allah U memiliki seribu nama, dan Nabi Muhammad r , juga memiliki seribu nama”
   Al-Qusthullany berkata,” yang dimaksud adalah al-aushof (sifat-sifat), setiap nama Allah yang telah diriwayatkan adalah sifat-sifat terpuji, dengan demikian setiap sifat Nabi Muhammad  r memiliki nama”
Diriwayatkan dari Jubair bin Muth’im bin Ady t, Rasulullah r bersabda :
[[ إِنَّ لِي أَسْمَاءً أَنَا أَحْمَدُ، وَأَنَا مُحَمَّدٌ، وَأَنَا الْمَاحِي: الَّذِي يَمْحُو اللَّهُ بِيَ الْكُفْرَ، وَأَنَا الْحَاشِرُ: الَّذِي يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى قَدَمَيَّ، وَأَنَا الْعَاقِبُ الَّذِي لَيْسَ بَعْدَهُ نَبِيُّ ]]
“Sesungguhnya Aku memiliki beberapa nama, Aku Ahmad, Aku Muhammad, Aku al-Mahy ; Allah menghapus kekufuran lantaran Aku, Aku al-Hasyir ; Para Manusia digiring diatas langkah kedua kakiku, dan Aku al-Aqib, tiada Nabi setelahnya”.(HR. Bukhari dan Muslim)
diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ary, dia  berkata,”Rasulullah menamai dirinya beberapa Nama, lantas Rasulullah bersabda :
 [[أَنَا مُحَمَّدٌ، وَأَحْمَدُ، وَالْمُقَفِّي، وَالْحَاشِرُ، وَنَبِيُّ التَّوْبَةِ، وَنَبِيُّ الرَّحْمَةِ ]]
"Aku Muhammad, Ahmad, al-Muqoffy (Nabi yang mengikuti Rasul-rasul sebelumnya, seraya beliau adalah akhir para Nabi dan para Rasul), al-Hasyir, Nabiyu attaubah, Nabiyyu arrahmah”(HR. Muslim)
   Dalam kitab at-Tahdzib,”Allah Azza wa jalla, menamainya dalam al-Qur’an ; Rasul, Nabi, Ummy, Syahid, Mubassyir, Nadzir, Da’iyan Ila Allah biidnihi, Sirajan Muniran, Raufan rahima, Mudzakkiran, dan Allah menjadikannya sebagai Rahmat, Ni’mat, juga sebagai petunjuk semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan padanya”
   Syeikh Yusuf bin Ismail an-Nabhany menukil dari kitab al-Mawahib , Hasiyah assyamail, dan Syauq al-Arusy wa Unsu anNufus, menukil dari Ka’b al-Akhbar, sesungguhnya Ia berkata,” Nama Nabi dihadapan Ahli surga Abdul Karim, dihadapan Ahli Neraka Abdul Jabbar, dihadapan Ahli al-Arsy Abdul Hamid, dihadapan para Malaikat Abdul Majid, dihadapan para Nabi Abdul Wahhab, dihadapan  Syaithan Abdul Qahhar, dihadapan  Jin Abdurrahim, dihadapan gunung-gunung Abdul khaliq, dihadapan Daratan Abdul Qadir, dihadapan lautan Abdul Muhaimin, dihadapan Ikan-Ikan Abdul Quddus, dihadapan binatang berbisa Abdul Ghiyats, dihadapan binatang liar Abdurrazaq, dihadapan binatang buas Abdussalam, dihadapan binatang ternak Abdul Mu’min, dihadapan Burung-burung Abdul Ghaffar, dalam kitab at-Taurat Mu’dzu Mu’dzu, dalam kitab Injil Thaba thaba, dalam assuhuf Aqib, dalam kitab Azzabur Faruq, dihadapan Allah U  Thaha, dan Yaasin, dan dihadapan Orang Mu’min Muhammad r
   Al-Hafidz Jalaluddin assuyuthy telah menyusun sebuah Risalah yang dinamai al-Bahjah assaniyyah fi al-asmai annabawiyyah, yang didalamnya terdapat lima ratus nama Nabi Muhammad  r.
   Nama Nabi yang paling utama adalah Muhammad,  senada dengan penjelasan  al-Qushtullany bahwa ; Allah menamainya dengan nama ini sebelum menciptakannya terpaut dua ribu tahun, sebagaimana yang telah diriwayatkan dalam Hadits Anas t.
   Ibnu Asakir meriwayatkan dari Ka’b al-Ahbar,” Nabi Adam u, berwasiyat terhadap anaknya Syits, dia berkata,” Wahai anakku engkau  khalifah setelahku, maka jadilah khalifah dengan dihiasi taqwa dan berpegang teguh pada Allah, jika engkau menyebut nama Allah, sebutlah disisinya nama Muhammad, sebab sesungguhnya Aku melihat namanya tertulis diatas Arsy, lalu aku mengelilingi langit, aku tak melihat didalamnya sebuah tempat kecuali Aku melihat tempat itu tertulis nama Muhammad, sungguh tatkala Tuhanku memempatkanku di surga, Aku tidak melihat suatu istana atau kamar kecuali Aku temui nama Muhammad tertulis  diatasnya, sungguh Aku melihat nama Muhammad tertulis diatas dada para bidadari, tertulis di atas dahan pohon surga, diatas daun pohon Thuba, diatas  daun sidrat al-Muntaha, diatas penghujung  hijab surga, dan diantara mata para Malaikat.  Maka perbanyaklah menyebutnya, sesungguhnya para Malaikat menyebutnya disetiap saatnya”.
Alangkah indahnya senandung yang diucapkan Hasan bin Tsabit t :
مِنَ اللهِ مِنْ نُورٍيَلُــــــــــــــــــــــــــوْحُ ويُشْـــــهَدُ
أَغَــــــــــــــــــــــــــــــرُّ عَلَيْهِ لِلنُّبُوَّة خَـــــــــــــــــــــــــــــــاتَمٌ
إِذَا قَالَ فيِ الخَمْسِ المُؤَذِّنُ أَشْهَدُ
وَضَمَّ الإلهُ اسمَ النَّبِيَّ إلى اسمِهِ
فَذُو الْعَرْشِ مَحْمُودٌ وَهَذَا مُحَمَّدُ
وَشَــــقَّ لـــــــَـــــــــــــــــــــــــــــهُ مِنْ اسْمِه لِيُجِلَّه
“Akhir kenabian yang mulia disandangnya, dari Allah yang ditimbulkan dari cahaya, dan dapat disaksikan”
“Allah mengumpulkan nama nabinya dengan Namanya, lantaran ketika Muaddzin adzan mengucapkan Asyhadu”
“Nama nabinya dimusytaqkan dari namaNya untuk mengagungkan, Dzat yang memiliki Arsy terpuji dan Inilah Muhammad”
Adapun Nama Ahmad, al-Bajury berkomentar dalam Hasiyahnya : “Ahmad asalnya adalah af’al tafdhil, dinamakan Ahmad karena dia orang yang paling memuji pada Tuhannya”.
   Falhasil Nabi Muhammad adalah manusia yang paling banyak memuji dan yang dipuji, sebab itulah dinamai Ahmad dan Muhammad, kedua nama ini memiliki keistimewaan dibandingkan nama-nama yang lain, jadi berilah perhatian yang baik dari kedua nama ini, sebab telah diriwayatkan dalam al-Hadits al-Qudsy :
[[إنِّي آلَيْتُ عَلَى نَفْسِي أنْ لاَ أُدْخِلَ النَّارَ مَنْ اِسْمُهُ أَحْمَدُ، وَلاَ مُحَمَّدٌ]]
Sesungguhnya Aku (Allah) bersumpah atas diriku,  bahwa Aku tidak akan memasukkan  orang yang namanya Ahmadm dan Muhammad”
Juga diriwayatkan ad-Dailamy dari Imam Aly t :
[[ما من مائدة وضعت فحضر عليها من اسمه محمد أو أحمد...إلا قدس الله ذلك المنزل في كل يوم مرتين]]

Tiada Makanan yang dihidangkan , lalu dihadiri oleh orang yang namanya Muhammad atau Ahmad kecuali Allah mensucikan tempat itu dua kali sehari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar